Sistem Pengapian Konvensional Pada Mobil

Sistem pengapian konvensional pada mobil

21 sep 2013
 
           Sistem pengapian (ignition system) merupakan salah satu sistem yang ada pada sebuah kendaraan bermotor. sistem ini berfungsi merubah arus listrik DC 12 Volt yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (20 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi. Sistem pengapian ini digunakan khusunya kendaraan berbahan bakar bensin. Hal ini disebabkan karena pada motor bensin, campuran bahan bakar dengan udara yang dikompresikan pada ruang bakar tidak bisa terbakar jika tidak ada percikan bunga api. Dengan demikian pada motor bensin diperlukan sistem pengapian agar dapat menghasilkan percikan bunga api busi melalui busi.
Namun pada kendaraan berbahan bakar diesel, itu tidak memakai sistem pengapian karena udara yang dikompresi dapat menghasilkan panas yang tinggi, sehingga pada akhir kompresi diinjeksikan bahan bakar, maka langsung dapat terbakar oleh panas yang dihasilkan oleh udara yang dikompresi tersebut.
rak-pengapian1.jpg
Fungsi dari masing-masing komponen pengapian konvensional yaitu:

1. Baterai/aki
Berfungsi sebagai sumber arus tegangan rendah
2. Kunci Kontak
Berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus dari baterai ke koil pengapian
3. Koil
Berfungsi sebagai pembangkit arus tegangan tinggi sekitar 20.000-– 25.000 volt
4. Platina
Berfungsi sebagai pemutus arus dan penghubung arus primer dari negatif koil ke massa
5. Kondensor
Berfungsi sebagai penyerap terjadinya loncatan bunga api pada celah platina, serta berfungsi memperkuat kemagnetan pada lilitan primer setelah platina menutup.
6. Distributor
Berfungsi sebagai pengatur aliran tegangan tinggi ke masing-masing busi sesuai dengan urutan pengapian (Firing Order)
7. Busi
Berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api pada ruang bakar.
8. Cam (nok)
Berfungsi untuk Membuka Kontak point (platina) pada sudut cam shaft yang tepat untuk masing-masing selinder.
9. Centrifugal advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai putaran mesin
10. Vacum advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai beban mesin
11. Kabel tegangan tinggi
Berfungsi untuk Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignation coil ke busi.


PRINSIP KERJA SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Berikut akan dijelaskan mengenai prinsip kerja sistem pengapian konvensional.
Prinsip kerja sistem pengapian konvensional ada dua kondisi yaitu kondisi saat kunci kontak ON platina menutup dan Aliran arus listrik pada saat platina membuka.
1)  Pada saat kunci kontak ON, Platina menutup

Aliran Arus Listrik Saat Konci Kontak ON, Platina Menutup

Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.
Akibat aliran listrik pada primer koil, maka inti koil menjadi magnet.
2) Saat platina membuka
Aliran Arus Saat Platina terbuka
Saat platina membuka, arus listrik melalui primer koil terputus, terjadi induksi tegangan tinggi pada sekunder koil, sehingga arus akan mengalir seperti dibawah ini:
Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —-> Rotor —-> Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.
Akibat aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, mampu meloncati tahanan udara antara elektroda tengah dengan elektroda massa pada busi dan menimbulkan percikan bunga api.

 KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PADA MOBIL
Sistem pengapian konvensional terdiri dari beberapa komponen. Berikut akan dijelaskan apa saja komponen sistem pengapian beserta dengan fungsi masing-masing komponen sistem pengapian.
1. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik.

2.Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal.
Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.

2. Koil Pengapian
Koil pengapian berfungsi sebagai step up trafo, yaitu menaikan tegangan dari tegangan baterai 12 Volt menjadi tegangan tinggi lebih dari 15.000 Volt. Koil pengapian terdiri dari: inti besi lunak, primer koil, sekunder koil, rumah koil dan terminal koil.
 Hubungan terminal Pada Kunci Kontak
2. Koil Pengapian
Koil pengapian berfungsi sebagai step up trafo, yaitu menaikan tegangan dari tegangan baterai 12 Volt menjadi tegangan tinggi lebih dari 15.000 Volt. Koil pengapian terdiri dari: inti besi lunak, primer koil, sekunder koil, rumah koil dan terminal koil.
Konstruksi Koil Pengapian
3. Distributor
Distributor berfungsi untuk mendistribusikan induksi tegangan tinggi sekunder koil ke busi sesuai dengan urutan pengapian motor atau FO (firing order).
Distributor merupakan tempat sebagian besar sistem pengapian. Komponen yang ada pada distributor antara lain: platina (kontak breaker), kondensor, nok kontak pemutus arus, centrifugal advancer, vacum advancer, rotor distributor dan tutup distributor.

MERAWAT SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat. Agar kinerja sistem pengapian selalu dalam kondisi baik maka sistem ini perlu dirawat dengan baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara membersihkan, melumasi dan menyetel komponen atau mesin.

Sistem Pengapian Konvensional
Komponen sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina, ujung rotor dan terminal pada tutup distributor. Bagian tersebut diatas perlu diperiksa dan dibersihkan kotorannya menggunakan amplas.
Bagian sistem pengapian yang perlu diberi pelumas adalah Nok dan Rubbing block, Poros Nok dan Centrifugal Advancer.
Penyetelan sistem pengapian meliputi penyetelan celah busi, celah platina atau besar sudut dwell, dan penyetelan saat pengapian.
Bagi pemilik kendaraan perawatan dapat dilakukan sendiri dengan alat yang terdapat pada kelengkapan kendaraan, alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:
  • Bahan : Grease (pelumas); amplas.
  • Alat : Kunci busi; kunci ring nomor 10, 12, 19; obeng (+); obeng (-); feeler gauge; lampu 12 volt dengan dua kabel; multimeter.
Selain alat diatas pada bengkel yang baik menggunakan beberapa alat, diantaranya:
  • Spark plug cleaner and tester, merupakan alat untuk membersihkan dan memeriksa busi.
  • Spark plug gauge, untuk mengukur dan menyetel celah busi.
  • Tune up tester, untuk mengukur putaran dan sudut dweel.
  • Timing tester, untuk mengetahui saat pengapian.
  • Condensor tester, berfungsi untuk memeriksa kapasitas kondensor.
Langkah kerja dalam merawat sistem pengapian adalah sebagai berikut:
  1. Memeriksa secara visual kelainan pada komponen dan rangkaian sistem pengapian.
  2. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah busi.
  3. Memeriksa dan membersihkan kabel tegangan tinggi.
  4. Memeriksa, membersihkan rotor dan tutup distributor.
  5. Memeriksa nok, centrifugal advancer dan vacum advancer.
  6. Memeriksa koil pengapian.
  7. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah platina atau menyetel sudut dwell.
JENIS-JENIS GANGGUAN PADA SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat.
Gangguan sistem pengapian konvensional pada motor bensin paling sering terjadi dibandingkan sistem lain.
Berikut akan diuraikan mengenai gejala dari gangguan pada sistem pengapian konvensional beserta dengan kemungkinan penyebab dan cara mengatasi gangguan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional.




sumber  :  http://qtussama.wordpress.com/materi-kelas-xi-kendaraan-ringan/sistem-pengapian/
https://www.google.com/#q=sistem+pengapian+konvensional

fdHappy Summer - Dimana Letak Bahagia



Intro : C F C F Am G F
C                                         F
Malam kurasakan begitu panjang
C                                         F
Dan aku benci tuk melewatkan
Am                          G                F
Saat tanpamu di sini temani aku
Am                          G                   F
Saat tanpamu di sini seperti dulu
Reff:
C                                       F
Kau begitu cepat pergi dari sini
Am                                  G  
Sisakan harapan yang masih terpendam
C                                         F
Katamu ini semua yang terbaik
Am                                      G
Tapi kenapa aku tak bahagia
C                                  F
Hari masih terus berganti
C                                 F
Dan aku masih seperti ini
Am               G
Merasakan luka
Am                F      G
Merasakan kecewa
Back to reff
C      F                G             C
Dan aku penuh dengan tanya
F                      G        Am
Dimana letak bahagia
C       F                    G          C
Yang ada semua tak sejalan
              F               G              C
Dengan apa yang kau katakan
Back to reff
- See more at: http://why-articlez.blogspot.com/2012/11/happy-summer-dimana-letak-bahagia.html#sthash.nQJxymMJ.dpuf

Happy Summer - Dimana Letak Bahagia



Intro : C F C F Am G F
C                                         F
Malam kurasakan begitu panjang
C                                         F
Dan aku benci tuk melewatkan
Am                          G                F
Saat tanpamu di sini temani aku
Am                          G                   F
Saat tanpamu di sini seperti dulu
Reff:
C                                       F
Kau begitu cepat pergi dari sini
Am                                  G  
Sisakan harapan yang masih terpendam
C                                         F
Katamu ini semua yang terbaik
Am                                      G
Tapi kenapa aku tak bahagia
C                                  F
Hari masih terus berganti
C                                 F
Dan aku masih seperti ini
Am               G
Merasakan luka
Am                F      G
Merasakan kecewa
Back to reff
C      F                G             C
Dan aku penuh dengan tanya
F                      G        Am
Dimana letak bahagia
C       F                    G          C
Yang ada semua tak sejalan
              F               G              C
Dengan apa yang kau katakan
Back to reff
- See more at: http://why-articlez.blogspot.com/2012/11/happy-summer-dimana-letak-bahagia.html#sthash.nQJxymMJ.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar